Selasa, 21 Oktober 2014

Bapak Sosiologi Dunia (Si Orang Prancis AUGUSTE COMTE)

Tulisan 1 Sosiologi dan Politik

Mata kuliah softskill yang di dapat semester 9 (dan akan jadi semester terakhir) ini adalah Sosiologi dan Politik.
Sosiologi dan politik akan banyak membahas tentang interaksi antara manusia dengan manusia. Ya.. manusia yang merupakan makhluk hidup paling sempurna dari segala makhluk hidup yang ada di dunia. Sebelum membicarakan tentang mata kuliah ini lebih banyak, ada baiknya kita ketahui dahulu mengenai Bapak Sosiologi dunia itu sendiri.

 Auguste Comte (1798 – 1857) 

Comte lahir di Monpellier, Prancis tahun 1798, berasal dai latar belakan keluarga kelas menengah. Nama lengkap Auguste Comte adalah Isidore Auguste Marie Francois Xavier. Orang tua Comte adalah pegawai kerajaan yang menganut Katolik, istri Comte adalah bekas pelacur. Meskipun belajar di politeknik dia juga tertarik pada ilmu sosial.
 

Auguste Comte adalah orang Prancis. Dialah yang pertama kali memberi nama ilmu sosiologi, yaitu socius: masyarakat dan logos: ilmu. Sebenarnya Comte belum mengajukan secara rinci apa yang menjadi pembahasan sosiologi. Namun, dia mengajukan dua bagian pokok, yaitu social statistic dan social dynamics.

Social statistic:
sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara lembaga-lembaga kemasyarakatan.
Social dynamics:
bagaimana lembaga-lembaga tersebut berkembang dan mengalami perkembangan sepanjang waktu.

Comte mengajukan tiga tahap perkembangan masyarakat yang dapat disebut hukum tiga tahap, yaitu:
teologis, metafisik, dan positif. Tahap-tahap perkembangan ini didasarkan pada cara berpikir masyarakat. Cara berpikir yang berbeda-beda ini berpengaruh pada pola kelembagaan dan organisasi sosial masyarakat. Jadi, watak struktur sosial masyarakat tergantung pada pandangan dunia atau cara mengenal dan menjelaskan gejala yang dominan.

Penjelasan Comte mengenai tiga tahap perkembangan pikiran manusia adalah:


Teologis
Tingkat pemikiran manusia di mana ia memahami bahwa semua gejala di dunia ini disebabkan oleh hal-hal supernatural. Cara pandang seperti ini tidak dapat diterapkan dalam ilmu pengetahuan.


Comte membagi tahap ini menjadi tiga periode, yaitu fetisisme (percaya pada kekuatan benda-benda), politeisme (percaya pada banyak dewa), dan monoteisme (percaya pada satu kekuatan tertinggi).



Metafisik
Ini hanya merupakan bentuk lain dari tahap yang pertama. Bedanya, kalau yang pertama akal budi mengandaikan yang supernatural secara absolut, tahap metafisik mengandaikan adanya kekuatan-kekuatan abstrak, hal-hal yang benar-benar nyata melekat pada semua benda dan mampu menghasilkan gejala-gejala yang ada di dunia. Dalam tahap ini, manusia belum berusaha untuk mencari sebab serta akibat dan gejala-gejala.


Positif
Tahap ini mengandaikan manusia sudah dapat berpikir secara ilmiah. Akal budi manusia tidak lagi memusatkan perhatian pada pengertian-pengertian absolut, asal dan tujuan alam semesta. Tapi memusatkan perhatian pada studi tentang hukum-hukumnya yang tidak berubah. Sarana-sarana pengetahuan ini adalah penggabungan antara penalaran dan pengamatan secara empiris.


Beberapa karya penting Auguste Comte:
The scientific labors necessary for the recognition of society (1822)

The positive philosophy (1830-1840), karya ini terdiri dari 6 jilid
Subjective synthesis (1820-1803)


 Tokoh yang mempengaruhi pemikirannya adalah Saint Simon. Comte dikenal sebagai Bapak Sosiologi (the Founding Father of Sociology).


 Sumber:

http://wandansari14.blogspot.com/2012/12/bapak-sosiologi-dunia.html

http://gudang-biografi.blogspot.com/2010/03/biografi-auguste-comte-1798-1857-bapak.html

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar