Jumat, 23 Mei 2014

Apabila terjadi defisit neraca transaksi berjalan, apa yang harus dilakukan?

Nama  : Maurits Richard Jeferson
NPM    : 2A213148
Kelas   : 4EB25


TUGAS PEREKONOMIAN INDONESIA

Apabila terjadi defisit neraca transaksi berjalan, apa yang harus dilakukan?


Berikut penjelasannya:

NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL

Definisi NPI menurut IMF:
Catatan sistematis tentang transaksi ekonomi yg terjadi antara penduduk satu negara dengan negara lain dalam jangka waktu tertentu

1. Catatan sistematis: bentuknya neraca
2. Yang dicatat hanya transaksi ekonomi
3. Penduduk:
            a. Pribadi
            b. Pemerintah
            c. Perusahaan
            d. NGO
4. Jangka waktu tertentu biasanya 1 tahun

KEGUNAAN ANALISIS NERACAPEMBAYARAN INTERNASIONAL

1. Menganalisis komposisi transaksi ekonomi internasional suatu negara (transaksi mana yg lebih menonjol: barang, jasa, ataukah modal)

2. Menganalisis negara mitra utama suatu negara dlm hubungan ekonomi internasional

3. Menganalisis posisi cadangan devisa suatu negara yg menunjukkan tingkat kesehatan ekonomi suatu negara

4. Dasar bagi lembaga donor, seperti IMF, untuk memberikan bantuan (misal Structural Adjusment Program diberikan untuk negara yg mengalami defisit NPI parah)

POS-POS DALAM NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL
Ada 2 pos atau transaksi utama dalam Neraca Pembayaran Internasional (NPI), yaitu:
1. Transaksi-Transaksi di Atas Garis (Upper the Line)
2. Transaksi-transaksi di bawah garis (Below The Line), yaitu transaski “bayangan” sebagai konsekuensi dari transaksi di atas garis


1. TRANSAKSI-TRANSASKI DI ATAS GARIS
a. Neraca Perdagangan, mencatat ekspor dan impor khusus barang atau komoditi
b. Neraca Jasa, mencatat ekspor dan impor jasa atau intangible goods, meliputi:
·         Pembayaran bunga utang LN
·         Biaya Transportasi
·         Biaya Asuransi
·         Remitansi (Upah & gaji TKI/TKW/TKA, royalti untuk jasa konsultansi dan teknologi)
·         Pembayaran jasa dari Turisme
c. Penjumlahan Neraca Perdagangan dan Neraca Jasa disebut Neraca Transaksi Berjalan
d. Neraca Modal, mencatat ekspor modal (capital outflow) dan impor modal (capital inflow). Neraca Modal ini terdiri dari:
·         Investasi Langsung
·         Investasi Portofolio, yaitu pembelian surat-surat berharga
·         Investasi Lainnya, yaitu bantuan dan utang LN baik pemerintah maupun swasta
2. TRANSAKSI ATAU POS DI BAWAH GARIS (BELOW THE LINE)
Cadangan Devisa, yaitu seluruh valuta asing yang dikelola oleh Bank Sentral. Batas aman jumlah cadangan devisa suatu negara menurut IMF adalah cukup untuk kebutuhan 3 bulan impor

Contoh: Cadangan Devisa Indonesia saat ini (April 2014) adalah 105,6 miliar dolar AS atau cukup untuk impor 6,1 bulan

DEFISIT NPI BERDASAR PENYEBABNYA

1. Defisit Musiman, yaitu defisit yg sifatnya musiman dan biasanya berlangsung dlm jangka pendek, misal: defisit pada hari- hari raya (karena impor meningkat)

2. Defisit Siklis yaitu defisit yg terjadi krn siklus ekonomi. Jangka waktu defisit ini akan tergantung dari jenis siklusnya. Defisit jenis ini dapat diatasi dg kebijakan moneter maupun fiskal

3. Defisit Struktural, defisit yang disebabkan karena masalah mendasar dalam sebuah perekonomian. Misal: defisit yg dialami Indonesia karena penggunaan jasa asing menunjukkan masalah mendasar berupa rendahnya kualitas SDM Indonesia

4. Defisit Karena Spekulasi, yaitu defisit yg disebabkan karena tindakan spekulasi. Contoh: Defisit yg menyebabkan Krisis Moneter di Indonesia tahun 1997

BEBERAPA MASALAH DALAM NPI INDONESIA

1. Neraca jasa selalu defisit, karena:
            a. Pembayaran bunga dan utang LN Indonesia yg masih besar
            b. Penggunaan jasa luar negeri seperti penggunaan kapal laut asing yg                      masih tinggi

2. Komposisi Arus Modal Masuk dlm neraca modal yg lebih didominasi oleh investasi portofolio, membuat posisi cadangan devisa rawan.

3. Pada Neraca Perdagangan, meskipun selalu surplus tetapi ekspor yg menjadi tumpuan Indonesia:
            a. Masih pada komoditas primer (pertanian & pertambangan) yg suplynya                             inelastik dan harganya fluktuatif
            b. Negara tujuan ekspor juga masih pada Jepang dan AS, kurang variatif

4. Impor Non-migas yg merupakan 78,2% dari total impor nilainya masih cukup besar yaitu 71.907 juta dolar AS dengan komposisi (posisi 2007):
            a. Barang Konsumsi (6,1%)
            b. Bahan Baku (56,1%)
            c. Barang Modal (15,9%) Ini membuat NPI rawan defsit yg pada akhirnya                             dampaknya rawan kurs Rp terhadap dolar AS

UPAYA PENGENDALIAN TERHADAP DEFISIT NERACA TRANSAKSI BERJALAN

    1.    Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan (BI Rate)
    2.    Mengutamakan dalam menjaga keseimbangan perdagangan ekspor-impor.
    3.    BI diharapkan tetap akan melakukan kebijakan pengetatan moneter meskipun arus modal keluar sudah berhenti dan cadangan devisa terus bertambah
    4.    Pemerintah juga harus turut andil, terutama melalui pelaksanaan kebijakan yang jelas di sektor energi (melalui kebijakan mekanisme harga ataupun konversi energi). 
            Sumber utama defisit transaksi berjalan selama ini adalah karena impor migas yang tinggi. Menaikkan harga BBM bersubsidi dianggap cukup tepat tapi pengawan terhadap jenis kendaraan yang layak menggunakan BBM bersubsidi belum berhasil. Standarisasi dan pengawasan kendaran seharusnya mulai dijalankan dengan serius oleh pemerintah agar pendapatan migas meningkat dari BBM non subsidi.


            Pemerintah dapat mengeluarkan insentif fiskal. Paket tersebut diharapkan dapat menarik investasi dan menjaga kemampuan belanja rumah tangga yang selanjutnya menopang pertumbuhan. Perbaikan transaksi berjalan ini ditopang dari perbaikan kinerja perdagangan non-migas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar