Jumat, 23 Mei 2014

Analisis singkat apabila terjadi defisit anggaran belanja Negara

Nama : Maurits Richard Jeferson
NPM   : 2A213148
Kelas  : 4EB25


TUGAS PEREKONOMIAN INDONESIA

Analisis singkat apabila terjadi defisit anggaran belanja Negara:

Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 ditetapkan bahwa Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tatacara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara pemerintahan di pusat dan Daerah dengan melibatkan masyarakat.
 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mencakup lima pendekatan dalam seluruh rangkaian perencanaan, yaitu:
(1)    Politik;
(2)    Teknokratik;
(3)    Partisipatif;
(4)    Atas-bawah (top-down); dan
(5)    Bawah-atas (bottom-up).
Pendekatan Politik memandang bahwa pemilihan Presiden/Kepala Daerah adalah proses penyusunan rencana, karena rakyat pemilih menentukan pilihannya berdasarkan program-program pembangunan yang ditawarkan masing-masing calon Presiden/Kepala Daerah.
Oleh karena itu, rencana pembangunan adalah penjabaran dari agenda dan janji pembangunan yang ditawarkan Presiden/Kepala Daerah pada saat kampanye guna dituangkan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (Daerah). Perencanaan dengan pendekatan teknokratik dilaksanakan dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau Satuan Kerja Perangkat Daerah yang secara fungsional bertugas untuk itu. Perencanaan pembangunan dengan Pendekatan Partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) terhadap pembangunan. Pelibatan mereka adalah untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan Rasa Memiliki yang tinggi atau mendalam. Sedangkan, Pendekatan Atas-bawah dan Bawah-atas dalam perencanaan pembangunan dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan. Rencana hasil proses atas-bawah dan bawah-atas diselaraskan melalui musyawarah (Musyawarah Perencanaan Pembangunan yang dihasilkan lewat Metode Penjaringan Aspirasi Masyarakat) yang dilaksanakan baik di tingkat Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan Desa.
Pada kasus dimana anggara belanja negara mengalami defisit, berarti perekonomian suatu negara sedang melemah. Pendekatan teknokratik merupakan pendekatan yang tepat dalam kasus ini. Pendekatan teknokratik menekankan pada pengelolaan organisasi dan manajemen sumber daya pada suatu  negara oleh kelompok teknorat. Teknorat yang dimaksud adalah cendekiawan (orang pandai dalam suatu bidang ilmu) yang berkiprah di pemerintahan. Pendekatan ini bersifat melibatkan/mengakomodasi keilmiahan dan perkembangan teknologi. Perencanaan ulang mengenai anggaran yang mengalami defisit dengan menggunakan sistem keuangan berbasis teknologi dan desentralisasi pada pelaporan setiap keuangan daerah akan setidaknya mengurangi defisit tersebut.
Saat sistem keuangan dikembangkan, maka penyebab terjadinya anggaran dapat diketahui dengan sedini mungkin. Sistem keuangan yang baik dibuat oleh para teknorat yang bekerja di pemerintahan akan memberikan dampak pada penerimaan domestic bruto. Sistem keuangan yang baik dan telah dikembangkan dengan berbagai macam  teknologi akan menarik perhatian investor asing. Investasi yang diberikan disuatu negara akan menumbuhkan penerimaan negara. Investasi asing yang masuk disuatu negara merupakan awal dari terciptanya perusahaan multi nasional. Jika suatu negara tidak memiliki sistem keuangan yang berkembang dan bertaraf international, maka defisit anggaran suatu negara akan terjadi.
Perusahaan multinasional atau PMN adalah perusahaan yang berusaha di banyak negara; perusahaan ini biasanya sangat besar. Perusahaan seperti ini memiliki kantor-kantor, pabrik atau kantor cabang di banyak negara. Mereka biasanya memiliki sebuah kantor pusat di mana mereka mengkoordinasi manajemen global.
Perusahaan multinasional yang sangat besar memiliki dana yang melewati dana banyak negara. Mereka dapat memiliki pengaruh kuat dalam politik global, karena pengaruh ekonomi mereka yang sangat besar bagai para politisi, dan juga sumber finansial yang sangat berkecukupan untuk relasi masyarakat dan melobi politik.

Karena jangkauan internasional dan mobilitas PMN, wilayah dalam negara, dan negara sendiri, harus berkompetisi agar perusahaan ini dapat menempatkan fasilitas mereka (dengan begitu juga pajak pendapatan, lapangan kerja, dan aktivitas eknomi lainnya) di wilayah tersebut. Untuk dapat berkompetisi, negara-negara dan distrik politik regional seringkali menawarkan insentif kepada PMN, seperti potongan pajak, bantuan pemerintah atau infrastruktur yang lebih baik atau standar pekerja dan lingkungan yang memadai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar