Nama :
Maurits Richard Jeferson
Kelas :
4EB25
NPM :
2A213148
Tugas 8
ETIKA DALAM AKUNTANSI KEUANGAN DAN
AKUNTANSI MANAJEMEN
Setelah
diketahui bahwa seorang akuntan keuangan berbeda dengan seorang akuntan
manajemen, maka berikut ini akan dijelaskan mengenai etika yang harus dimiliki
baik dalam hal akuntansi keuangan maupun dalam akuntansi manajemen :
subpokok bahasan:
a) Tanggung jawab akuntan Keuangan
dan Akuntan Manejemen
b) Competence, Confidentiality, Integrity
and Objectivity of Management Accountant
c) Whistle Blowing
d) Creative
Accounting
e) Fraud Accounting
f) Fraud Auditing
a) Tanggung jawab akuntan Keuangan dan Akuntan
Manejemen
Etika dalam akuntansi keuangan dan
manajemen merupakan suatu bidang keuangan yang merupakan sebuah bidang yang
luas dan dinamis. Bidang ini berpengaruh langsung terhadap kehidupan setiap
orang dan organisasi. Masing – masing memiliki tanggung jawab yang berbeda
terhadap publik baik itu akuntan keuangan maupun akuntan manajemen. Namun
akuntan keuangan dan akuntan manajemen memiliki prinsip yang relevan dalam
menghasilkan informasi yang berkualitas yang nantinya akan digunakan oleh pihak
luar.
b) Competence,
Confidentiality, Integrity and Objectivity of Management Accountant
Competence (kompetisi)
Auditor dituntut untuk memiliki pengetahuan, pengalaman, keahlian serta
keterampilan yang baik dalam melaksanakan tugasnya. Auditor harus menjaga
kemampuan dan pengetahuan profesional mereka pada tingkatan yang cukup tinggi
dan tekun dalam mengaplikasikannya ketika memberikan jasanya
Confidentiality
(Kerahasiaan) Auditor harus dapat menghormati dan
menghargai kerahasiaan informasi yang diperoleh dari pekerjaan dan hubungan
profesionalnya. Kerahasian harus terdefinisi dengan baik, dan prosedur untuk
menjaga kerahasiaan informasi harus diterapkan secara berhati-hati, khususnya
untuk komputer yang bersifat standalone atau tidak terhubung ke
jaringann.
Integrity (Integritas) adalah perlindungan terhadap dalam sistem dari
perubahan yang tidak terotorisasi, baik secara sengaja maupun secara tidak
sengaja. Auditor dituntut harus memiliki sikap yang baik
seperti jujur, bijaksana, serta rasa tanggungjawab yang tinggi
atas pekerjaannya.
Objective of
Management Accountant (Objektif dalam Akuntansi Manajemen) Auditor tidak boleh berkompromi mengenai penilaian
profesionalnya karena terpengaruh orang lain. Auditor diharuskan tidak
memihak siapa pun dalam melaksanakan tugasnya.
c) Whistle Blowing
Whistle blowling merupakan tindakan
yang dilakukan seorang atau beberapa karyawan untuk membocorkan kecurangan
perusahaan kepada pihak lain. Whistle blowing dibagi menjadi dua, yaitu :
·
Whistle Blowing internal yaitu
kecurangan dengan saling membocorkan informasi pada tiap elemen atau bagian
dari perusahaan.
·
Whistle Blowing eksternal yaitu
kecurangan dengan membeocorkan informasi perusahaan ke pihak luar.
d) Creative Accounting
Creative Accounting adalah semua
proses dimana beberapa pihak menggunakan kemampuan pemahaman pengetahuan
akuntansi dan menggunakannya untuk memanipulasi pelaporan keuangan. Akuntansi
kreatif memanfaatkan pada celah di standar akuntansi untuk memerankan palsu
citra yang lebih baik perusahaan.
e) Fraud
Dalam hal ini, fraud atau kecurangan
dibagi menjadi dua yaitu :
1) Fraud
Accounting, yaitu kecurangan yang berkaitan dengan siatem akuntansi seperti
penggelapan total kekayaan perusahaan.
2) Fraud
Auditing, yaitu kecurangan dalam pelaporan hasil pengauditan laporan keuangan
perusahaan.
Sumber:
·
http://fikaamalia.wordpress.com/2012/11/16/etika-dalam-akuntansi-keuangan-dan-akuntansi-manajemen/
·
http://erikacixers.wordpress.com/2013/11/08/etika-dalam-akuntansi-keuangan-dan-akuntansi-manajemen/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar