Nama :
Maurits Richard Jeferson
NPM :
2A213148
Kelas :
4EB25
TULISAN 2
PRODUK PERTANIAN CINA
Masuknya
Indonesia menjadi bagian WTO (World Trade Organization) dengan segala aturan
perdagangan bebasnya terutama pembebasan biaya ekspor impor beberapa produk
perdagangan sangat membantu membanjirnya produk Cina di Indonesia dan akhirnya
berdampak juga di Indonesia. Sebagian besar dari kita sudah sangat sering
melihat bahan buatan Cina sejak kita masih kecil, ironis memang dari
barang-barang kecil sehari-hari seperti gunting kuku dan mainan sampai
mesin-mesin industri semua Made In China. Pada akhirnya pola pikir masyarakat
kita terbuai dan seolah terlalu mengagungkan produk impor dan alergi menyentuh
produk lokal.
Sektor
agribisnis pertanian tak luput dari dampak tersebut, produk hortikultura segar
dari Cina terutama buah - buahan sering kita lihat di pasar, kios buah ataupun
di Supermarket dengan harga murah serta packaging yang menarik, masyarakat yang
pada faktanya memilih produk tersebut berimplikasi pada produk lokal yang tidak
laku dan tidak sedikit petani kita gulung tikar karena kalah bersaing. Satu hal
yang mungkin banyak ditanyakan adalah kenapa produk impor China bisa lebih
murah ketika dijual di negara kita dibandingkan produk lokal??. Tenang sobat,
mari kita bahas satu persatu faktor-faktor yang ada dan kita bandingkan dengan
kondisi di negara kita.
Pertama-tama,
mari kita pelajari beberapa kebijakan revolusioner dan visioner pemerintah Cina
di bidang pertanian :
1. Membangun
Infrastruktur Secara Modern
Pembangunan sarana Infrastruktur seperti
gedung dan sarana transportasi yang terintegrasi turut berperan dalam peningkatan
produksi dan menekan harga pokok produksi.
2. Membangun Industri
Pertanian
Pembangunan industri pertanian dengan mesin -
mesin industri yang sangat efisien dan efektif mendongkrak hasil pertanian.
3. Mengurangi Jumlah
Petani
Walaupun strategi ini akan tidak relevan
apabila masyarakat Cina sudah sangat concern dengan lahan pertanian. Namun,
pemerintah Cina menyadari bahwa lahan pertanian tidak bertambah luas. Sementara
populasi penduduk terus bertambah. Meningkatnya jumlah penduduk yang menjadi
petani dan bekerja di ladang menyulitkan peningkatan pendapatan mereka
mengingat lahan yang bakal dikelola petani makin sempit.Karena alasan itu,
Pemerintah China gencar mengembangkan industri. Para petani yang bekerja di
ladang perlahan-lahan ditarik dari ladang dan bekerja di pabrik-pabrik. Para
petani juga bekerja di industri pengolahan.
4. Meninggalkan Cara
Pertanian Konvensional
Teknologi pertanian merupakan hal yang sangat
dicermati di Cina. Penggunaan benih transgenik hasil riset untuk mendongkrak
produktivitas merupakan salah satu cara Cina untuk berubah. Lembaga - lembaga
riset didirikan dan diisi orang - orang yang sangat kompeten dan diharapkan
lahir berbagai hasil penelitian yang menunjang perkembangan produk pertanian di
Cina. Sebuah lembaga riset di Shanghai bahkan telah menemukan padi hibrida
pertama di dunia yang bisa ditanam di lahan kering. Padi lahan kering ini hanya
membutuhkan air 50 persen lebih rendah dibandingkan dengan padi sawah. Padi
hibrida ini bisa menghasilkan 7,571 ton padi per hektar. Produktivitas ini
cukup tinggi ketimbang produktivitas tanaman padi biasa yang sekitar 4-5 ton
per hektar.
5. Adanya Bank Pertanian
di Cina
Bank khusus pertanian di Cina telah membantu
tumbuh kembangnya sektor pertanian dimana aturannya sangat bersahabat dengan
para petani ataupun pengusaha seperti bunga kredit yang rendah, insentif, tax
free, tax refund, dan lain - lain yang menumbuhkan iklim usaha pertanian yang
sehat.
6.
Kebijakan Bank Sentral Cina Untuk Mempertahankan Level
Yuan
Sesuatu yang banyak pihak menilai bahwa hal ini kurang Fair adalah kebijakan Bank Sentral Cina yang menjaga level Yuan agar tidak terapresiasi dan tetap berada pada level rendah terhadap US Dollar yang berimplikasi pada harga produk Cina yang rendah.
Poin-poin diatas
adalah kebijakan dari dalam negara Cina, dan di Indonesia sangat tertinggal
terkait hal - hal diatas, mungkin teman-teman sudah sedikit banyak menangkap
faktor penyebab produk Cina yang murah. Namun, pembahasan belum sampai disini
sobat, mari kita bahas sampai setuntas - tuntasnya. Ada beberapa teman diskusi
yang pernah nyeletuk mengenai perbedaan upah buruh Indonesia dan Cina
menjadi salah satu penyebab perbedaan harga, benarkah?? Ternyata tidak,
beberapa literatur mencatat upah buruh Indonesia ternyata lebih rendah atau
hampir sama dibandingkan upah buruh Cina.
Sesuatu yang banyak pihak menilai bahwa hal ini kurang Fair adalah kebijakan Bank Sentral Cina yang menjaga level Yuan agar tidak terapresiasi dan tetap berada pada level rendah terhadap US Dollar yang berimplikasi pada harga produk Cina yang rendah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar