NAMA : MAURITS RICHARD JEFERSON
KELAS : 2DA03
NPM : 49210653
1.
Jenis-jenis perencanaan dalam organisasi
kewirausahaan ?
Jenis-jenis
perencanaan dibagi menjadi tiga, yaitu :
a.
Perencanaan
strategis. Perencanaan ini adalah perencanaan jangka panjang
yang dipusatkan pada organisasi secara menyeluruh. Wirausahawan memandang
organisasi sebagai suatu unit total dan memutuskan apa yang hendak dilakukannya
dalam jangka panjang untuk mencapai tujuan organisasinya.perencanaan jangka
panjang(dalam kurun waktu 3-5 tahun mendatang) yang
dipusatkan pada organisasi secara keseluruhan.
b.
Perencanaan
taktis adalah perencanaan jangka pendek yang menekankan pada
operasi berbagai bagian organisasi yang sedang berjalan. Wirausahawan
menggunakan sistem rencana ini untuk menguraikan apa yang harus dilakukan
oleh berbagai bagian organisasi untuk mencapai keberhasilan dalam kurun waktu
satu tahun atau kurang dari satu tahun.
c.
Perencanaan dan
Tingkat Manajemen . Manajemen adalah puncak dari suatu organisasi,
mempunyai tanggung jawab utama untuk melihat apakah perencanaan sudah
dilaksanakan atau tidak.
2.
Pendekatan
dalam Perencanaan Organisasi wirausaha?
Terdapat tiga
pendekatan dalam perencanaan ini, yaitu :
Pendekatan probabilitas tinggi
Pendekatan ini di dasarkan pada filsafat seharusnya terdapat probabilitas tinggi bahwa organisasi agak bisa mencapai keberhasilan. Dan perencanaan ini menggunakan pendekatan probabilitas tinggi yang ditujukan langsung untuk menjamin tingkat keberhasilan yang bisa diterima.
Pendekatan maksimisasi
Pendekatan ini di dasari pada filsafat bahwa organisasi hendaknya mencapai keberhasilan sebesar mungkin. Dari sudut pandang ini, perencana tidak puas dengan karakteristik tingkat keberhasilan yang bisa diterima dari pendekatan probabilitas tinggi tetapi menekankan pada maksimisasi keberhasilan.
Pendekatan adaptasi
Pendekatan yang menekankan bahwa perencanaan yang efektif dipusatkan pada usaha membantu organisasi untuk berubah atau menyesuaikan diri dengan variabel eksternal dan internal. Pendekatan ini di dasari oleh filsafat bahwa suatu ketidakmampuan beradaptasi adalah kendala besar bagi keberhasilan organisasi.
Pendekatan probabilitas tinggi
Pendekatan ini di dasarkan pada filsafat seharusnya terdapat probabilitas tinggi bahwa organisasi agak bisa mencapai keberhasilan. Dan perencanaan ini menggunakan pendekatan probabilitas tinggi yang ditujukan langsung untuk menjamin tingkat keberhasilan yang bisa diterima.
Pendekatan maksimisasi
Pendekatan ini di dasari pada filsafat bahwa organisasi hendaknya mencapai keberhasilan sebesar mungkin. Dari sudut pandang ini, perencana tidak puas dengan karakteristik tingkat keberhasilan yang bisa diterima dari pendekatan probabilitas tinggi tetapi menekankan pada maksimisasi keberhasilan.
Pendekatan adaptasi
Pendekatan yang menekankan bahwa perencanaan yang efektif dipusatkan pada usaha membantu organisasi untuk berubah atau menyesuaikan diri dengan variabel eksternal dan internal. Pendekatan ini di dasari oleh filsafat bahwa suatu ketidakmampuan beradaptasi adalah kendala besar bagi keberhasilan organisasi.
3.
Alat-alat perencanaan dalam organisasi kewirausahaaan
?
Alat-alat perencanaan adalah teknik yang digunakan wirausahawan untuk
membantu mengembangkan rencan-rencana.
a. Peramalan (forecasting)
adalah teknik prediksi terjadinya lingkungan masa depan
yang akan mempengaruhi operasi organisasi. Arti penting dari peramalan terletak
pada kemampuannya untuk membantu wirausahawan mengerti dengan lebih baik
perbaikan masa depan dari lingkungan organisasional, yang pada gilirannya
membantu wirausahawan untuk merumuskan rencana-rencana yang lebih efektif.
b. Metode Analisa Runtun Waktu ( time series analysis
method )
Metode analisia runtun waktu memprediksi penjualan
dimasa mendatang dengan menganalisa hubungan historis antara waktu dan
penjualan . Informasi menun jukan hubungan antara waktu dan penjualan
bisa disajikan dalam bentuk grafik . Penyajian ini dengan jelas menunjukan
kecenderunagn dimasa lalu , yang bisa digunakan untuk meramal penjualan dimasa
mendatang.
c. Penjadwalan (Scheduling)
Merupakan proses perumusan daftar aktivitas mendetail
yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi. Daftar aktivitas
merupakan bagian integral dari rencana organisasional
Dua macam penjadwalan :
·
Peta Gant (Gant
Chart) yang merupakan diagram balok dengan waktu horizontal dan sumber daya
vertikal
·
PERT (Program
Evaluation and Review Technique) merupakan aktivitas proyek yang menunjukkan
estimasi waktu yang diperlukan
d. Peta Gannt (Gannt Chart)
Peta Gannt adalah peralatan penjadwalan yang
dikembangkan oleh Henry L. Gannt. Peta ini pada dasarnya diagram balok (bar
graph) dengan waktu pada sumbu harisontal dan sumber daya yang dijadwalkan
beradA pada sumber vertikal. Teknik Evaluasi dan Telaah pragram (PERT),suatu
teknik yang berasal sebagian dari teknik peta grannt, adalah alat penjadwalan
yang dirancang untukmenekankan pada saling hubungan diantara tugas-tugas.
Jaringan pert mengandung dua elemen utama : aktivitas
peristiwa. Aktivitas adalahperaangkat perilaku tertentu dalam proyek. Sementara
peristiwa adalah penyelesaian tugas untuk proyek. Dalam jaringan PERT tiap-tiap
peristiwa di berikan aktivitas yang berhubungan yang harus dilaksanakan sebelum
peristiwa tersebut terwujud.
e. Jalur Kratis (CriticalPath)
Perhatian hendaknya dipusatkan pada jalur kritis dari
jaringan PERT.Jalur kritis adalah rangkaian dari peristiwa dan
aktivitas yang memerlukan periode waktu paling lama untuk diselesaikan.Julur ini di namakan jalur kritis
karna penundaan pada waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
rangkaian ini akan menyebabkan penundaan pada proyek
4.
Teori organisasi wirausaha ?
Neo Klasik, teori ini memandang
perusahaan sebagai sebuah istilag teknologis, dimana manajemen
(individu-individu) hanya mengetahui biaya dan penerimaan perusahaan dan sekedar
melakukan kalkulasi matematis untuk menentukan nilai optimal dari variabel
keputusan.
Schumpeter’s entrepreneur, Menurutnya,
untuk mencapai keseimbangan diperlukan tindakan dan keputusan aktor (pelaku)
ekonomi yang harus berulang-ulang dengan “cara yang sama” sampai mencapai
keseimbangan. Jadi kata kuncinya “berulang dengan cara yang sama”, yang menurut
Schumpeter disebut “situasi statis”, dan situasi tersebut tidak akan membawa
perubahan. Schumpeter berupaya melakukan investigasi terhadap dinamika di balik
perubahan ekonomi yang diamatinya secara empiris akhirnya beliau menemukan
unsur eksplanatory-nya yang disebut “inovasi“. Dan aktor ekonomi
yang membawa inovasi tersebut disebut entrepeneur. Jadi
entrepreneur adalah pelaku ekonomi yang inovatif yang akan membuat
perubahan.
Austrian School, Mengutip Adaman dan
Devine (2000), masalah ekonomi mencakup mobilisasi sosial dari pengetahuan yang
tersembunyi (belum diketahui umum) yang terfragmentasi dan tersebar melalui
interaksi dari kegiatan para entrepreneur yang bersiang. Penemuan
pengetahuan tersembunyi merupakan proses perubahan yang berkelanjutan. Dan
proses inilah yang merupakan titik awal dari pendekatan Austrian terhadap
kewirausahaan. Ketika dunia dipenuhi ketidakpastian, proses tersebut kadang
mengalami sukses dan gagal. Namun seorang entrepreneur selalu berusaha
memperbaiki kesalahannya.
Kirzerian Entrepreneur, Kirzer memakai
pandangannya Misesian tentang “human action” dalam menganalisis peranan
entrepreneural. Singkat kata, unsur entrepreneur dalam pengambilan keputusan
manusia dikemukan oleh Om Kirzer Dan dengan memanfaatkan pengetahuan yang
superior inilah seorang entrepreneur bisa menghasilkan keuntungan. Petuah
lainnya adalah “This insight is simply that for any entrepreneurial
discovery creativity is never enough: it is necessary to recognize one’s
own creativity“.
Teori Entrepreneur dari perspektif
individu , Beberapa di antaranya adalah : (1) life path
change, (2) Goal Directed Behaviour, dan (3)Outcome
expectancy
5.
Departementalisasi rentang manajemen?
Departementalisasi adalah proses penentuan cara
bagaimana kegiatan yang dikelompokkan. Beberapa bentuk departementalisasi
sebagai berikut :
1. Fungsi
2. Produk
atau jasa
3.
Wilayah
4.
Langganan
5. Proses
atau peralatan
6. Waktu
7.
Pelayanan
8. Alpa –
numeral
9. Proyek atau
matriks
Rentang
manajemen atau rentang kendali adalah kemampuan manajer untuk melakukan
koordinasi secara efektif yang sebagian besar tergantung jumlah bawahan yang melapor kepadanya. Prinsip rentang manajemen berkaitan dengan
jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer.
Bawahan yang terlalu banyak kurang baik, demikian pula jumlah bawahan yang
terlalu sedikit juga kurang baik
6.
Bagaimana
tentang pengembangan organisasi wirausaha?
a. Strategi
untuk mengubah nilai-nilai daripada manusia dan juga struktur organisasi sehingga
organisasi itu dapat beradaptasi dengan dengan lingkungannya.
b. Suatu
penyempurnaan yang terencana dalam fungsi menyeluruh (nilai dan struktur) suatu
organisasi.
c. PO merupakan
suatu proses yang meliputi serangkaian perencanaan perubahan yang sistematis
yang dilakukan secara terus-menerus oleh suatu organisasi.
d. PO merupakan
suatu pendekatan situasional atau kontingensi untuk meningkatkan efektifitas
organisasi
e. PO lebih
menekankan pada system sebagai sasaran perubahan.
f.
PO meliputi
perubahan yang sengaja direncanakan
namun menurut Peter F.Drucker menyatakan bahwa kelangsungan hidup dari
systemmanajemen mungkin akan terancam jika wirausahawan hanya menekankan pada
tujuan perolehan laba saja.Penekanan pada tujuan tunggal tersebut akan
mendorong wirausahawan untuk mengambil
keputusan yang hanya menghasilkan uang saja dengan sedikit mempertimbangkan bagaimana
keuntungan akan diperoleh dimasa mendatang.
3 langkah yang harus diambil
manajemen untuk mengembangkan perangkat kerja tujuan organisasi adalah:
·
Menentukan keberadaan suatu kecenderungan lingkungan yang bisa mempengaruhi
operasi organisasi.
·
Mengembangkan suatu perangkat tujuan bagi organisasi secara keseluruhan.
·
Mengembangkan hirarki tujuan organisasi.
Ketiga langkah tersebut saling berhubungan dan biasanya menuntut masukan
dari orang-orang pada tingkat dan bagian operasional yang berbeda dalam
organisasi
7.
Norma dan etika bisnis ?
Menurut zimmer (1996:20) , etika bisnis adalah suatu kode etik perilak pengusaha berdasarkan
nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan
memecahkan persoalan.
Ebert dan icky M Griffin (200:80), etika bisnis adalah istilah yang sering digunakan untuk menunjukkan
perilaku etika dari seorang manajer atau karyawan suatu organisasi.
Jadi, Etika
bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan
nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam berusaha dan
memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi dalam suatu perusahaan.
Selain etika
dan perilaku, yang tidak kalah penting yang dalam bisnis adalah norma etika.
Menurut Zimmerer (1996:22), ada tiga tingkatan norma etika, yaitu :
- Hukum, berlaku bagi masyarakat secara umum yang mengatur perbuatan yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Hukum hanya mengatur perilaku minimum.
- Kebijakan dan prosedur organisasi, memberi arah khusus bagi setiap orang dalam organisasi dalam mengambil keputusan sehari-hari. Para karyawan akan bekerja sesuai dengan kebijakan dan prosedur perusahaan / organisasi.
- Moral sikap mental individual, sangat penting untuk menghadapi suatu keputusan yang tidak diatur oleh aturan formal
- Kejujuran
- Integritas
- Memelihara janji
- Kesetiaan
- Keadilan
- Suka membantu orang lain
- Hormat kepada orang lain
- Tanggungjawab sebagai warga Negara
- Meraih keunggulan
- Akuntabilitas
- Integritas
- Memelihara janji
- Kesetiaan
- Keadilan
- Suka membantu orang lain
- Hormat kepada orang lain
- Tanggungjawab sebagai warga Negara
- Meraih keunggulan
- Akuntabilitas
9.
Cara-cara
mempertahankan standar Etika Bisnis dalam wirausaha?
1.
Menciptakan kepercayaan perusahaan
Hal ini akan menetapkan nilai-nilai perusahaan yang
mendasari tanggung jawab etika bagi stakeholder.
2.
Mengembangkan kode etik
Kode etik merupakan suatu catatan tentang standar
tingkah laku dan prinsip-prinsip etika yang diharapkan perusahaan dari
karyawan.
3.
Menjalankan kode etik secara adil dan konsisten.
4.
Melindungi hak
perorangan
5.
Mengadakan pelatihan etika
6.
Melakukan audit etika secara periodic
7.
Mempertahankan standar yang tinggi tentang tingkah
laku, jangan hanya aturan
8.
Menghindari contoh etika yang tercela setiap saat dan
diawali dari atasan
9.
Menciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua arah
Komunikasi dua arah sangat penting untuk
menginformasikan barang dan jasa yang dihasilkan dan untuk menerima aspirasi
untuk perbaikan perusahaan.
10.
Melibatkan karyawan dalam mempertahankan standar etika
Para karyawan diberi kesempatan untuk memberikan umpan
balik tentang bagaimana standar etika yang harus dipertahankan
10.Macam
– macam tanggung jawab perusahaan terhadap wirausaha ?
Menurut Zimmerer (1996) ada 5 tanggung jawab
perusahaan, yaitu :
1. Tanggungjawab terhadap lingkungan .
2. Tanggungjawab terhadap karyawan, seperti menghormati
pendapat karyawan, dan memberi umpan balik
3. Tanggungjawab terhadap pelanggan, seperti menghasilkan
harga yang adil dan layak, menghasilkan barang/jasa yang bermutu tinggi dan
tidak merugikan.
4. Tanggungjawab kepada investor berupa menyediakan
pengembalian investasi yang menarik dengan memaksimumkan laba dan melaporkan
kinerja keuangan seakurat dan setepat mungkin.
5.
Tanggungjawab
kepada masyarakat . Menyediakan dan menciptakan kesehatan dan menyediakan
berbagai kontribusi terhadap masyarakat yang berada di sekitar lokasi
perusahaan
Referensi :
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/kewirausahaan/bab10-perencanaan_organisasi_kewirausahaan.pdf
http://www.scribd.com/doc/53430518/5/Prinsip-Etika-dan-Perilaku-Bisnishttp://stock-engineering.blogspot.com/2010/12/etika-dan-norma-norma-kewirausahaan.htmlhttp://www.scribd.com/doc/53430518/5/Prinsip-Etika-dan-Perilaku-Bisnis
http://rosmaliadaniasih.blogspot.com
http://alfiah-18.blogspot.com/2012/06/tugas-softskill-4-kewirausahaan.html
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/kewirausahaan/bab16-pengembanganorganisasi.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar