Rabu, 06 November 2013

Produk Pertanian Cina-Tulisan 2


Nama             : Maurits Richard Jeferson
NPM               : 2A213148
Kelas              : 4EB25

TULISAN 2

PRODUK PERTANIAN CINA

Masuknya Indonesia menjadi bagian WTO (World Trade Organization) dengan segala aturan perdagangan bebasnya terutama pembebasan biaya ekspor impor beberapa produk perdagangan sangat membantu membanjirnya produk Cina di Indonesia dan akhirnya berdampak juga di Indonesia. Sebagian besar dari kita sudah sangat sering melihat bahan buatan Cina sejak kita masih kecil, ironis memang dari barang-barang kecil sehari-hari seperti gunting kuku dan mainan sampai mesin-mesin industri semua Made In China. Pada akhirnya pola pikir masyarakat kita terbuai dan seolah terlalu mengagungkan produk impor dan alergi menyentuh produk lokal.
Sektor agribisnis pertanian tak luput dari dampak tersebut, produk hortikultura segar dari Cina terutama buah - buahan sering kita lihat di pasar, kios buah ataupun di Supermarket dengan harga murah serta packaging yang menarik, masyarakat yang pada faktanya memilih produk tersebut berimplikasi pada produk lokal yang tidak laku dan tidak sedikit petani kita gulung tikar karena kalah bersaing. Satu hal yang mungkin banyak ditanyakan adalah kenapa produk impor China bisa lebih murah ketika dijual di negara kita dibandingkan produk lokal??. Tenang sobat, mari kita bahas satu persatu faktor-faktor yang ada dan kita bandingkan dengan kondisi di negara kita.
Pertama-tama, mari kita pelajari beberapa kebijakan revolusioner dan visioner pemerintah Cina di bidang pertanian :
1.    Membangun Infrastruktur Secara Modern
Pembangunan sarana Infrastruktur seperti gedung dan sarana transportasi yang terintegrasi turut berperan dalam peningkatan produksi dan menekan harga pokok produksi.

2.    Membangun Industri Pertanian
Pembangunan industri pertanian dengan mesin - mesin industri yang sangat efisien dan efektif mendongkrak hasil pertanian.

3.    Mengurangi Jumlah Petani
Walaupun strategi ini akan tidak relevan apabila masyarakat Cina sudah sangat concern dengan lahan pertanian. Namun, pemerintah Cina menyadari bahwa lahan pertanian tidak bertambah luas. Sementara populasi penduduk terus bertambah. Meningkatnya jumlah penduduk yang menjadi petani dan bekerja di ladang menyulitkan peningkatan pendapatan mereka mengingat lahan yang bakal dikelola petani makin sempit.Karena alasan itu, Pemerintah China gencar mengembangkan industri. Para petani yang bekerja di ladang perlahan-lahan ditarik dari ladang dan bekerja di pabrik-pabrik. Para petani juga bekerja di industri pengolahan.

4.    Meninggalkan Cara Pertanian Konvensional
Teknologi pertanian merupakan hal yang sangat dicermati di Cina. Penggunaan benih transgenik hasil riset untuk mendongkrak produktivitas merupakan salah satu cara Cina untuk berubah. Lembaga - lembaga riset didirikan dan diisi orang - orang yang sangat kompeten dan diharapkan lahir berbagai hasil penelitian yang menunjang perkembangan produk pertanian di Cina. Sebuah lembaga riset di Shanghai bahkan telah menemukan padi hibrida pertama di dunia yang bisa ditanam di lahan kering. Padi lahan kering ini hanya membutuhkan air 50 persen lebih rendah dibandingkan dengan padi sawah. Padi hibrida ini bisa menghasilkan 7,571 ton padi per hektar. Produktivitas ini cukup tinggi ketimbang produktivitas tanaman padi biasa yang sekitar 4-5 ton per hektar.

5.    Adanya Bank Pertanian di Cina
Bank khusus pertanian di Cina telah membantu tumbuh kembangnya sektor pertanian dimana aturannya sangat bersahabat dengan para petani ataupun pengusaha seperti bunga kredit yang rendah, insentif, tax free, tax refund, dan lain - lain yang menumbuhkan iklim usaha pertanian yang sehat.

6.    Kebijakan Bank Sentral Cina Untuk Mempertahankan Level Yuan
Sesuatu yang banyak pihak menilai bahwa hal ini kurang Fair adalah kebijakan Bank Sentral Cina yang menjaga level Yuan agar tidak terapresiasi dan tetap berada pada level rendah terhadap US Dollar yang berimplikasi pada harga produk Cina yang rendah.
Poin-poin diatas adalah kebijakan dari dalam negara Cina, dan di Indonesia sangat tertinggal terkait hal - hal diatas, mungkin teman-teman sudah sedikit banyak menangkap faktor penyebab produk Cina yang murah. Namun, pembahasan belum sampai disini sobat, mari kita bahas sampai setuntas - tuntasnya. Ada beberapa teman diskusi yang pernah nyeletuk mengenai perbedaan upah buruh Indonesia dan Cina menjadi salah satu penyebab perbedaan harga, benarkah?? Ternyata tidak, beberapa literatur mencatat upah buruh Indonesia ternyata lebih rendah atau hampir sama dibandingkan upah buruh Cina.