Jumat, 23 November 2012

Evolusi Sistem Informasi Berbasis Komputer Dari CBIS

Nama : Maurits Richard Jeferson
Kelas  : 3DA03
NPM  : 49210653 

TUGAS 3 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

PENDAHULUAN

     Pengembangan CBIS mengikuti system life cycle, yang terdiri dari : Siklus hidup suatu sistem bisa berlangsung beberapa bulan ataupun beberapa tahun (dalam satuan bulan atau tahun). Penentu lama dan yang bertanggung jawab atas SLC berulang ialah pemakai CBIS.
Walau banyak orang mungkin menyumbangkan keahlian khusus mereka untuk pengembangan sistem berbasis komputer, pemakailah yang bertanggung jawab atas siklus hidup sistem. Tanggung jawab untuk mengelola CBIS ditugaskan pada manajer.
     Pada Sistem informasi manajemen ada beberapa elemen penting yaitu informasi dan data. Data yang berkualitas dan telah telah diolah akan menjadi informasi yang penting dalam mengambil keputusan dan membantu kelancaran dalam organisais atau perusahaan. CBIS (Computer Based Information System) adalah sebuah sistem pengolah yang mengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Beberapa istilah yang terkait dengan CBIS yang akan dibahas pada bagian ini antara lain adalah data, informasi, sistem, system informasi dan “basis komputer” sebagai kata kuncinya.

ISI

Evolusi dari Computer Based Information System :

Pengembangan CBIS mengikuti system life cycle, yang terdiri dari : Siklus hidup suatu sistem bisa berlangsung beberapa bulan ataupun beberapa tahun (dalam satuan bulan atau tahun). Penentu lama dan yang bertanggung jawab atas SLC berulang ialah pemakai CBIS.

Walau banyak orang mungkin menyumbangkan keahlian khusus mereka untuk pengembangan sistem berbasis komputer, pemakailah yang bertanggung jawab atas siklus hidup sistem. Tanggung jawab untuk mengelola CBIS ditugaskan pada manajer.

Seiiring berkembangnya CBIS, manajer merencanakan siklus hidup dan mengatur para spesialis informasi yang terlibat. Setelah penerapan, manajer mengendalikan CBIS untuk memastikan bahwa sistem tersebut terus menyediakan dukungan yang diharapkan. Tanggung jawab keseluruhan manajer dan dukungan tahap demi tahap yang diberikan oleh spesialis informasi.Evolusi dari Computer Based Information System :

Pengembangan CBIS mengikuti system life cycle, yang terdiri dari : Siklus hidup suatu sistem bisa berlangsung beberapa bulan ataupun beberapa tahun (dalam satuan bulan atau tahun). Penentu lama dan yang bertanggung jawab atas SLC berulang ialah pemakai CBIS.

Walau banyak orang mungkin menyumbangkan keahlian khusus mereka untuk pengembangan sistem berbasis komputer, pemakailah yang bertanggung jawab atas siklus hidup sistem. Tanggung jawab untuk mengelola CBIS ditugaskan pada manajer.

Seiiring berkembangnya CBIS, manajer merencanakan siklus hidup dan mengatur para spesialis informasi yang terlibat. Setelah penerapan, manajer mengendalikan CBIS untuk memastikan bahwa sistem tersebut terus menyediakan dukungan yang diharapkan. Tanggung jawab keseluruhan manajer dan dukungan tahap demi tahap yang diberikan oleh spesialis informasi.

Sub Sistem dari Sistem Informasi Berbasis Komputer  dari CBIS adalah :
1.   Sistem informasi akuntansi (SIA)
2.   Sistem informasi managemen (SIM)
3.    Sistem pendukung keputusan
4.    Sistem otomatis perusahaan
5.    Sistem pakar

Dari sub sistem – sistem tersebut dapat berevolusi dengan berjalan nya waktu perkembangan zaman , oleh itu saya akan menjelaskan evolusi sub sistem tersebut berdasarkan CBIS :

Pengembangan CBIS
Dalam beberapa hal tiap subsistem CBIS identik dengan organisme hidup yakni lahir, tumbuh, matang, berfungsi dan mati. Proses evolusi tersebut dinamakan siklus hidup sistem (system life cycle – SLC). Pengembangan CBIS mengikuti system life cycle, yang terdiri dari :

1.         Tahap Perencanaan,
2.         Tahap Analisis,
3.          Tahap Rancangan,
4.         Tahap Penerapan,
5.         Tahap Penggunaan.

Siklus hidup suatu sistem bisa berlangsung beberapa bulan ataupun beberapa tahun (dalam satuan bulan atau tahun). Penentu lama dan yang bertanggung jawab atas SLC berulang ialah pemakai CBIS.

 Mengelola CBIS
Melatih para pemakai akhir tentang bagaimana menggunakan hardware atau software tertentu, dan menyediakan pemeliharaan dan dukungan yang memadai
Mengevaluasi produk hardware dan produk software pemakai akhir yang baru
Membantu pengembangan aplikasi
Mengembangkan dan mengimplementasikan berbagai standar
Mengendalikan data perusahaan

Evolusi dari sistem informasi akuntansi berdasarkan cbis

            Sistem  informasi akuntansi (SAI) adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan akuntansi . akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem informasi.  3  Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
1.    Mengumpulkan data dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
2.    Memproses data menjadi into informasi yang dapat di gunakan dalam proses pengambilan keputusan.
3.    Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

Subsistem SIA memproses transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.

SIA terdiri dari 3 subsistem :
1.    Sistem pemrosesan transaksi mendukung proses operasi bisnis harian.
2.    Sistem buku besar laba/rugi, neraca, arus kas , pengembalian pajak.
3.    Sistem pelaporan manajemen.
Yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dubutuhkan untuk pengambilan keputusan , seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggung  jawaban
Sistem sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

Evolusi dari sistem informasi managemen berdasarkan cbis

Dalam perjalannya Sistem Informasi Manajemen tidak serta merta langsung menjadi sebuah sistem yang seperti kita rasakan saat ini melainkan ada tahapan-tahapan perkembangan dari sistem yang terfokus untuk menghimpun,menyimpan dan memproses data saja sampai terciptanya sistem yang mengelola data tersebut menjadi sebuah informasi dan dari informasi tersebut terciptalah sistem pendukung keputusan berikut perinciannya :

1. Fokus awal pada data.
2. Fokus baru pada informasi
3. Fokus revisi pada pendukung keputusan.
4. Fokus pada Komunikasi
5. Fokus potensial pada konsultasi

Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar sub-sistemnya, sistem informasi manajemen akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.Sistem Informasi Manajemen berbasis komputer mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi ,beberapa istilah yang terkait dengan CBIS yang akan dibahas pada bagian ini antara lain adalah data, informasi, sistem, sistem informasi dan “basis komputer” sebagai kata kuncinya.Saat ini sistem informasi merupakan isu yang paling penting dalam pengendalian manajemen.
 Hal ini disebabkan karena tujuan dari pengendalian manajemen adalah untuk membantu manajemen dalam mengkoordinasi subunit-sub unit dari organisasi dan mengarahkan bagian-bagian tersebut untuk mencapai tujuan perusahaan. Dua hal yang menjadi perhatian dari definisi diatas adalah mengkoordinasi dan mengarahkan. Tentu saja dalam dua proses tersebut diperlukan satu sistem agar proses koordinasi dan pengarahan dapat berjalan secara efektif sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.



Manfaat utama dari perkembangan sistem informasi bagi sistem pengendalian manajemen adalah :
1. penghematan waktu ( time saving )
2. penghematan biaya ( cost saving )
3. peningkatan efektivitas ( effectiveness )
4. pengembangan teknologi ( technology development)
5. pengembangan personel akuntansi ( accounting staff development ).

Dengan berbagai manfaat dan kontribusi yang diberikan tersebut, diharapkan setiap perusahaan dapat bertahan dalam arena kompetisi yang semakin ketat.

Evolusi sistem penunjang keputusan berdasarkan cbis

Sistem pendukung keputusan (Decision support system) adalah sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan dan pemanipulasian data yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan pada situasi yang tidak terstruktur di mana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana seharusnya dibuat
Perancangan database dan modelbase merupakan persyaratan dalam membuat sebuah Sistem Penunjang Keputusan berbasis komputer. Dimana pemilihan MS- SQL Server 7 akan mampu mendukung pelayanan informasi yang bersifat multi-user, dan penggunaan Control Chart sebagai model base dapat digunakan untuk memonitor hasil proses produksi secara kontinyu sehingga tercapai perbaikan proses, baik dari bengkel fabrikasi maupun assembly. Kemudian untuk melihat kemampuan kinerja dari software perlu dilakukan proses validasi.
DSS dibuat sebagai reaksi atas ketidakpuasan terhadap Sistem Pemrosesan Transaksi dan Sistem Informasi Manajemen sebagaimana diketahui ,SIP lebih memfokuskan diri pada pengendalian transaksi yang merupakan kegitan yang bersifat berulang dan terdefenisi dengan baik,sedangkan SIM lebih berorientasi pada penyediaan laporan bagi manajemen yang sifatnya dinamis.DSS lebih ditunjuk untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analistis, dalam situsai yang kurang terstruktur dan dengan criteria yang kurang jelas.DSS tidak dimaksudkan untuk mengotomasikan pengambilan keputusan,tetapi memberikan perangkat interaktif yang memungkinkan pengambil keputusan dapat melakukan berbagai analisis dengan menggunakan model-model yang tersedia.

Komponen – komponen pembangunan suatu sistem penunjang keputusan , maka maka validasi yang di lakukan dapat di bagi menjadi :
1.    Validasi untuk sub sistem data (database).
Pada sub sistem ini, validasi yang dilakukan bertujuan menunjukan bahwa perancangan dan pembuatan database yang dilakukan telah memenuhi persyaratan dalam membangun sebuah relational database yang mempunyai integrasi data yang baik. Karena intergrasi data memastikan dan kebenaran data yang disimpan dalam database.

2.    Validasi untuk sub sistem model (modelbase)
Validasi ini dilakukan untik menunjukan bahwa pembuatan modelbase yang dilakukan dalam pembulatan sistem penunjang keputusan berbasis komputer ini telah benar dan dapat dipergunakan untuk keperluan perhitungan statistikal dalam pembuatan control chart dengan hasil yang dapat dipertanggung  jawabkan kebenarannya.

3.    Validasi untuk sub sistem dialog (user interface)
Maksud validasi ini adalah untuk memudahkan memasukan data dan mengubah data, sehingga data menghentikan kesalahan dalam memasukan atau mengubah data.

 Evolusi  Sistem otomatis Perusahaan berdasarkan cbis

Sebagian sistem terbuka dapat mengendalikan operasinya sendiri, sebagian lagi tidak. Pengendalian ini dapat dicapai dengan menggunakan suatu lingkaran yang disebut “Lingkaran Umpan Balik” yang menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari sistem ke mekanisme pengendalian begitu pula sebaliknya.

a. Sistem Lingkaran Terbuka.

b. Sistem Lingkaran Tertutup.

Pengendalian Manajemen; pihak manajemen menerima informasi yang menggambarkan output sistem.


Evolusi sistem pakar berdasarkan cbis

“sistem pakar adalah Suatu program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan penyelesaian masalah yang dilakukan oleh seorang pakar” (Durkin)
“Suatu model dan prosedur yang berkaitan, dalam suatu domain tertentu, yang mana tingkat keahliannya dapat dibandingkan dengan keahlian seorang pakar” (Ignizio)
“Suatu sistem komputer yang bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar” (Giarratano & Riley)

 Karakteristik Sistem Pakar
• Memiliki kemampuan belajar atau memahami masalah dari pengalaman.
• Memberikan tanggapan yang cepat dan memuaskan terhadap situasi baru.
• Mampu menangani masalah yang kompleks (semi terstruktur).
• Memecahkan masalah dengan penalaran.
• Menggunakan pengetahuan untuk menyelasaikan masalah

Keuntungan Sistem Pakar
Memungkinkan orang awam melakukan pekerjaan seorang ahli
Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar
Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan
Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian
Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan
Kelemahan Sistem Pakar
Biaya pengembangan yang mahal
Sulit dikembangkan berkaitan dengan ketersediaan pakar
Sistem pakar tidak 100% bernilai benar
Terdapat 4  tahap pengembangan sistem pakar, antara lain adalah :
1)    Identifikasi
Merupakan tahap untuk mengkaji dan membatasi masalah yang akan diimplementasikan dqalam sistem.

2)    Konseptualisasi
Hasil identifikasi masalah dikonseptualisasikan dalam bentuk realisasi antara data sistem. Dalam tahap ini juga dilakukan analisis data – data bersama pakar dalam permasalahan yang akan di bahas.

3)    Formalisasi
Pada tahap ini , konsep – konsep yang ada diimplementasikan secara formal, misalnya memberikan kategori system yang akan di bangun mempertimbangkan beberapa factor pengambilan keputusan dan sebagainya.

4)    Implementasi
Setelah pengetahuan telah diformasikan secara lengkap, maka tahap implementasi dapat di mulai dengan membuat garis besar masalah kemudian memecahkan masalah tersebut  ke dalam modul – modul

Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu.

KESIMPULAN


Evolusi dari Computer Based Information System (CBIS):

Pengembangan CBIS mengikuti system life cycle, yang terdiri dari : Siklus hidup suatu sistem bisa berlangsung beberapa bulan ataupun beberapa tahun (dalam satuan bulan atau tahun). Penentu lama dan yang bertanggung jawab atas SLC berulang ialah pemakai CBIS.

Walau banyak orang mungkin menyumbangkan keahlian khusus mereka untuk pengembangan sistem berbasis komputer, pemakailah yang bertanggung jawab atas siklus hidup sistem. Tanggung jawab untuk mengelola CBIS ditugaskan pada manajer.

Evolusi SIA (Sistem Informasi Akuntansi)
Fokus Awal Pada Data
Pada awal abad ke 20 pemakaian komputer terbatas hanya untuk aplikasi akuntansi dan digunakan nama EDP yang merupakan aplikasi sistem informasi yang paling dasar dalam setiap perusahaan. Sekarang kita menggunakan istilah SIA untuk menggantikan EDP.
Fokus Baru Pada Informasi
Konsep penggunaan komputer untuk mendukung sistem informasi manajemen mulai diperkenalkan pada tahun 1964 oleh para pembuat komputer. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen.
Fokus Revisi Pada Pendukung Keputusan
Sementara SIM terus berkembang dalam menghadapi kelemahan-kelemahannya, muncul pendekatan baru dengan nama DSS, yaitu sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer.
Fokus Sekarang Pada Komunikasi
Penerapan OA (Office Automation) untuk memudahkan komunikasi dan peningkatan produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor lainnya melalui penggunaan alat-alat elektronik.

Evolusi Perkembangan SIM
Gagasan sebuah sistem informasi untuk mendukung manajemen dan pengambilan keputusan telah ada sebelum dipakainya komputer, yang memperluas kemampuan keorganisasian untuk menerapkan sistem semacam itu.
Banyak dari gagasan yang merupakan bagian SIM berkembang atau berevolusi dari bagian ilmu pengetahuan lain. Ada empat bidang pokok konsep dan pengembangan sistem yang sangat penting dalam melacak asal mula konsep SIM:
1. Perukunan Manajerial
2. Ilmu pengetahuan Manajemen
3. Teori Manajemen, dan
4. Pengolahan Komputer
SPK (Sistem Pendukung Keputusan)
Sistem pendukung keputusan (Inggris: decision support systems disingkat DSS) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision Sistem. Sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur.Istilah SPK mengacu pada suatu sistem yang memanfaatkan dukungan komputer dalam proses pengambilan keputusan. Untuk memberikan pengertian yang lebih mendalam, akan diuraikan 10 difinisi mengenai Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support Sistem yang dikembangkan oleh beberapa ahli.

Sistem Otomatisasi Perkantoran
SISTEM OTOMASI PERKANTORAN

Sistem otomasi perkantoran atau terkadang disebut sistem informasi perkantoran (office information system atau OIS) adalah :
Sistem yang memberikan fasilitas tugas-tugas pemrosesan informasi sehari-hari didalam perkantoran dan organisasi bisnis.
Sistem ini menyediakan aneka ragam perangkat untuk pemrosesan informasi, seperti pengolah lembar kerja (spreadsheet), pengolah kata (word processor), pengolah grafik, aplikasi presentasi, pengaksesan basis data personal, surat elektronik (email), surat bersuara (voice mail), dan teleconference. Pengguna sistem ini pada prinsipnya adalah semua personil dalam organisasi, baik staf maupun yang masuk kategori level manajemen.
Contoh pengguna perangkat-perangkat yang mendukung otomasi perkantoran :
Pengolah lembar kerja digunakan menganalisa berbagai kemungkinan harga.
Pengolah kata dipakai untuk membuat kontrak penjualan.
Surat elektronik untuk memberikan deskripsi produk kepada calon pelanggan.
Video konferensi digunakan untuk melakukan pertemuan virtual jarak jauh untuk melakukan koordinasi sejumlah orang yang berada diberbagai tempat yang berjauhan. Dalam hal ini, wajah para anggota (member) dapat terlihat dalam monitor.
Sistem ini sering kali dikatakan dapat mendukung kantor tanpa kerta (paperless office). Artinya, semua yang berbau dokumen kertas dapat dihilangkan.
Sistem pakar
Sistem pakar adalah suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik. Jenis program ini pertama kali dikembangkan oleh periset kecerdasan buatan pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dan diterapkan secara komersial selama 1980-an. Bentuk umum sistem pakar adalah suatu program yang dibuat berdasarkan suatu set aturan yang menganalisis informasi (biasanya diberikan oleh pengguna suatu sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik serta analisis matematis dari masalah tersebut. Tergantung dari desainnya, sistem pakar juga mampu merekomendasikan suatu rangkaian tindakan pengguna untuk dapat menerapkan koreksi. Sistem ini memanfaatkan kapabilitas penalaran untuk mencapai suatu simpulan.



REFERENSI

http://samruddin.blogspot.com/2010/10/evolusi-cbis.html
http://orinsabrina.blogspot.com/2011/12/evolusi-sistem-informasi-akuntansi.html
http://adisam87.wordpress.com/2011/01/12/evolusi-konsep-sim-dan-komputerisasi-sistem-informasi-manajemen/#_ftn1
http://ryoma-seigaku.blogspot.com/2010/11/evolusi-sim-berdasarkan-cbis.html
http://jejakjari007.blogspot.com/2011/03/10-definisi-sistem-pendukung-keputusan.html
 http://li3zn4-lisna.blogspot.com
http://www.slideshare.net/kankunblogger/pertemuan-3-4evolusi-cbis-4
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/04/evolusi-sistem-informasi-manajemen-berdasarkan-cbis-2/
http://karakekiri.blogspot.com/2012/10/evolusi-cbis.html
http://rivanyvanta.blogspot.com/2011/10/evolusi-sistem-informasi-berbasis.html